Kepulauan
Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera
Barat,Indonesia. Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan
yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatera dan
dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai ini terdiri dari
4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu:
- Pulau Siberut
- Pulau Sipora
- Pulau Pagai Utara
- Pulau Pagai Selatan
- Pulau Siberut
- Pulau Sipora
- Pulau Pagai Utara
- Pulau Pagai Selatan
Kepulauan Mentawai dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni. Namun, sebahagian besar pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut.
Dalam
kacamata historio-antropos, penduduk asli Kabupaten Kepulauan Mentawai pada
dasarnya adalah tipe masyarakat berburu dan meramu, dan tipe masyarakat
berkebun (holtikultura). Pekerjaan ini dilakukan oleh orang Mentawai yang
tinggal di pedalaman, jauh dari pantai. Untuk mereka yang bermukim di sekitar
pantai, pekerjaan mereka adalah menangkap ikan, kerang atau kepiting, di
sungai-sungai, rawa maupun di laut (dangkal). Namun demikian,secara historis
tidak ada data yang mengungkapkan orang Mentawai bekerja sebagai nelayan dengan
perahu melaut ke laut lepas untuk menangkap ikan. Berdasarkan tipe-tipe mata
pencaharian ini, untuk mempertahankan hidup, orang Mentawai mengembangkan suatu
pola kebudayaan yang berorientasi kepada pemanfaatan sumber daya yang tersedia
di alam sekitar tempat mereka bermukim sebagai modal dasar kehidupan, seperti
untuk ekonomi, teknologi, pangan, perumahan, dan sosial. Secara substansial,
orang Mentawai lebih memiliki orientasi nilai kehidupan yang selaras dengan
alam, dan tidak menguras alam untuk kepentingan hidup mereka. Kearifan lokal
mereka adalah menjaga keseimbangan alam untuk kelangsungan hidup yang
berkelanjutan, dari generasi ke generasi.
Secara
antropologis, orang Mentawai seolah terhindar dari perkembangan dan pengaruh
kebudayaan megalitihik (batu besar) serta bercocok tanam padi, sebagaimana
halnya yang telah dialami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sejak
puluhan abad silam (masa prehistori). Orang Mentawai, dalam sejarah sosialnya,
tidak mengenal kepandaian mengembangkan pola menetap yang permanen dan
mengembangkan seni mengolah tanah membuat tembikar ataupun perangkat kehidupan
lainnya, kecuali alat-alat untuk berburu. Kondisi kehidupan budaya yang asli
ini mengalami perubahan semenjak Kolonial Belanda masuk ke Pagai sejak
permulaan abad ke-17 dan agama Kristen mulai menyebar di Pagai Utara pada
sekitar tahun 1901. Pada tahun 1904 di Siberut didirikan pos militer Belanda.
How to Access Mentawai Island ??!!!