Dear my blogger friend
Saat ini kita maen ke salah satu Kabupaten yang ada di Pulau Madura....
Kabupaten Bangkalan namanya, dengan Ibukota Kabupaten bernama Bangkalan. Bangkalan adalah salah satu dari
sekian banyaknya kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur. Bangkalan
terletak diujung paling barat Pulau Madura yakni tepatnya disebelah
utara berbatasan dengan Laut Jawa dan disebelah timurnya berbatasan
dengan Kabupaten Sampang dan diselatan berbatasan dengan Selat Madura .
Jika rekan-rekan blogger lagi mencari lokasi seputar tempat wisata yang ada di bangkalan, langsung aja kita maen ke TKP objek wisata. Hitung-hitung sebagai salah satu referensi untuk berlibur bersama keluarga.
Pelabuhan Kamal
Sebelum beroperasinya Jembatan Suramadu pada tahun 2009, Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke Pulau Madura. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry melintasi Selat Madura.
Pantai Rongkang
Pantai Ini Terletak Di Desa Kwanyar Barat Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, kira-kira 35 km di selatan kota Bangkalan.Banyak keistimewaan di
pantai rongkang ini, diantaranya berjejernya bebatuan di sepanjang
pantai dan juga bukit berundak-undak yang tingginya sekitar dua puluh
hingga dua puluh lima meter di atas permukaan laut. Pada waktu
senja dan malam hari, terlihat kilauan sinar dari lampu kapal-kapal yang
berlayar di selat madura jadi pemandangan yang sangat menarik dan
pantulan sinar-sinar lampu di permukaan air yang memantul dari arah kota
Surabaya menambah keindahan di sekitar pantai yang membuat hati merasa
takjub.
Pantai ini mempunyai karakteristik Pantai yang di Kelilingi bebatuan cadas dan untuk sampai ke bibir pantai pengunjung harus menuruni bebatuan cadas ini dari perbukitan yang terbilang curam. Jadi para wisarawan atau pengunjung harus berhati-hati dalam menyusuri pantai ini. Para pengunjung bisa bermain-main di sekitar pantai dengan melihat pemandangan Pantai Rongkang yang sangat eksotis ini.
Pantai ini di namakan Rongkang karena Pantai ini terbentuk di akibatkan dari Proses alam abrasi air laut ke batuan karang sehingga terbentuklah lubang-lubang membentuk kelandaian bibir pantai dan karena banyak batu karang yang berlobang atau dalam Bahasa Madura “ Ngerongkang ” Jadilah nama Pantai tersebut pantai Rongkang.
Menurut cerita kepala Desa Kwanyar, yang membuat Pantai ini sangat terkenal karena dahulu di Pantai tersebut selalu di kunjungi oleh para pecinta alam dari Malang, Surabaya, dan pecinta alam lainnya yang melintas disini atau memang untuk berkunjung disini. Dan mereka biasanya sering menyanyikan Lagu “Berdiri di Pantai Rongkang” diatas batu karang di sekitar pantai dan jadilah Pantai Rongkang terkenal pada waktu itu.
Pantai ini mempunyai karakteristik Pantai yang di Kelilingi bebatuan cadas dan untuk sampai ke bibir pantai pengunjung harus menuruni bebatuan cadas ini dari perbukitan yang terbilang curam. Jadi para wisarawan atau pengunjung harus berhati-hati dalam menyusuri pantai ini. Para pengunjung bisa bermain-main di sekitar pantai dengan melihat pemandangan Pantai Rongkang yang sangat eksotis ini.
Pantai ini di namakan Rongkang karena Pantai ini terbentuk di akibatkan dari Proses alam abrasi air laut ke batuan karang sehingga terbentuklah lubang-lubang membentuk kelandaian bibir pantai dan karena banyak batu karang yang berlobang atau dalam Bahasa Madura “ Ngerongkang ” Jadilah nama Pantai tersebut pantai Rongkang.
Menurut cerita kepala Desa Kwanyar, yang membuat Pantai ini sangat terkenal karena dahulu di Pantai tersebut selalu di kunjungi oleh para pecinta alam dari Malang, Surabaya, dan pecinta alam lainnya yang melintas disini atau memang untuk berkunjung disini. Dan mereka biasanya sering menyanyikan Lagu “Berdiri di Pantai Rongkang” diatas batu karang di sekitar pantai dan jadilah Pantai Rongkang terkenal pada waktu itu.
Pantai Sambilangan
Di obyek wisata Pantai Sembilangan, terdapat mercusuar yang sudah
tidak aktif lagi sekarang. Terletak di desa Ujung Piring, kecamatan
Socah, mercusuar ini di bangun pada tahun 1879 oleh Belanda dengan
ketinggian 78 M dan di resmikan oleh Z.W. Williem III.
Layaknya mercusuar pada umumnya, mercusuar Sembilangan berfungsi sebagai navigasi bagi kapal-kapal Belanda yang waktu itu hendak masuk dari Laut Jawa ke Selat Madura dan bersandar di pelabuhan Tanjung Perak.
Arsitektur utama dari mercusuar ini terbuat dari lempeng besi yang dibuat melingkar dan saling merekat satu sama lain. Yang mana di bagaian tengah dari mercusuar ini terdapat lubang vertical dengan diameter kurang lebih 1.5 m sampai 2 m yang digunakan untuk menaikkan barang dari bawah.
Mercusuar ini memilikii 17 lantai bangunan, dengan jarak jangkau lampu sekitar 20 mil. Sedangkan luas lahan keseluruhan mersucuar Sembilangan sekitar 1hektar. Demi keamanan, bangunan ini dijaga oleh 3 navigator. Mereka tinggal di sebuah bangunan yang dibangun di area mercusuar.
Layaknya mercusuar pada umumnya, mercusuar Sembilangan berfungsi sebagai navigasi bagi kapal-kapal Belanda yang waktu itu hendak masuk dari Laut Jawa ke Selat Madura dan bersandar di pelabuhan Tanjung Perak.
Arsitektur utama dari mercusuar ini terbuat dari lempeng besi yang dibuat melingkar dan saling merekat satu sama lain. Yang mana di bagaian tengah dari mercusuar ini terdapat lubang vertical dengan diameter kurang lebih 1.5 m sampai 2 m yang digunakan untuk menaikkan barang dari bawah.
Mercusuar ini memilikii 17 lantai bangunan, dengan jarak jangkau lampu sekitar 20 mil. Sedangkan luas lahan keseluruhan mersucuar Sembilangan sekitar 1hektar. Demi keamanan, bangunan ini dijaga oleh 3 navigator. Mereka tinggal di sebuah bangunan yang dibangun di area mercusuar.
Pantai Siring Kemuning
Pantai
Siring Kemuning ini merupakan sebuah objek wisata bertajuk pantai yang
tidak kalah indahnya jika dibandingkan dengan objek wisata pantai yang
ada dikota Bangkalan.Yang mana pantai ini terletak di Desa Mecajah,
Kecamatan Tanjung Bumi, dengan pasir putih, tempat bermain anak-anak,
sekitar 45 Km arah Utara Kota Bangkalan.
Memasuki Pantai Siring Kemuning tidak dikenai biaya karcis tapi
pengunjung harus membayar uang parkir dengan tarif Rp. 7000 untuk sepeda
motor dan kemungkinan lebih untuk parkir mobil. Suasana di Pantai
Siring Kemuning terlihat masih sangat alami, hampir tidak ada sentuhan
polesan tangan manusia yang terasa. Sepertinya pesona tersembunyi Pantai
Siring Kemuning masih luput dari perhatian pemerintah setempat. Hampir
tidak ada fasilitas umum yang tersedia di pantai ini, bahkan kamar mandi
dan toilet pun harus menumpang di rumah penduduk sekitar pantai. Di
dekat gerbang masuk sebenarnya ada bangunan yang kemungkinan dibangun
dengan peruntukan kamar mandi dan toilet, sayang sekali bangunan itu
belum selesai sehingga tidak dapat digunakan.
Suasana di tepi Pantai Siring Kemuning cukup asri dan sejuk, di lokasi dekat pintu masuk terdapat pohon-pohon yang cukup rindang, cocok sekali digunakan untuk lesehan sekedar melepas penat selama perjalanan menuju pantai. Tapi jangan lupa dengan syaratnya, tikar atau alas untuk lesehan harus dibawa sendiri karena belum ada yang menyewakannya. Di tahun baru kemarin, pasir putih Siring Kemuning dihiasi oleh ombak sedang dan air yang cukup keruh. Kemungkinan karena malam sebelumnya hingga pagi, Bangkalan dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras. Selain pasir putih, pantai Siring Kemuning di beberapa tempat juga dihiasi batu karang. Kalau membawa anak kecil, sebaiknya berhati-hati untuk melepaskan mereka di zona berbatu karang.
Bagi pengunjung yang hendak bermain air dan ombak di pantai pasir putih Siring Kemuning juga diharapkan untuk berhati-hati karena menurut penduduk setempat ombak di pantai ini bertipe menyeret bukan mendorong. Ombaknya memang tidak terlalu besar tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu berhati-hati terutama anak-anak dan pengunjung yang tidak mahir berenang.
Ketiadaan rumah makan bisa jadi salah satu kekurangan lain pantai ini. Setelah lelah bermain dengan air dan ombak di atas pasir tentu saja pengunjung ingin mengisi perut yang kelaparan. Sayang sekali tidak banyak pilihan di Pantai Siring Kemuning, hanya ada dua warung penjaja rujak lontong khas Bangkalan. Jadi ada baiknya juga menyiapkan bekal jika hendak menghabiskan waktu hingga makan siang di pantai ini. Apalagi jarak yang harus ditempuh untuk sampai di Kota Bangkalan lumayan jauh.
Di balik kelebihan dan kekurangannya, Pantai Siring Kemuning adalah obyek wisata di Kota Bangkalan yang patut dikunjungi. Semoga saja pemerintah setempat dapat memberikan sedikit perhatian untuk aset-aset wisata seperti ini supaya pesona-pesona tersembunyi keindahan negeri ini dapat dinikmati khalayak ramai.
Suasana di tepi Pantai Siring Kemuning cukup asri dan sejuk, di lokasi dekat pintu masuk terdapat pohon-pohon yang cukup rindang, cocok sekali digunakan untuk lesehan sekedar melepas penat selama perjalanan menuju pantai. Tapi jangan lupa dengan syaratnya, tikar atau alas untuk lesehan harus dibawa sendiri karena belum ada yang menyewakannya. Di tahun baru kemarin, pasir putih Siring Kemuning dihiasi oleh ombak sedang dan air yang cukup keruh. Kemungkinan karena malam sebelumnya hingga pagi, Bangkalan dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras. Selain pasir putih, pantai Siring Kemuning di beberapa tempat juga dihiasi batu karang. Kalau membawa anak kecil, sebaiknya berhati-hati untuk melepaskan mereka di zona berbatu karang.
Bagi pengunjung yang hendak bermain air dan ombak di pantai pasir putih Siring Kemuning juga diharapkan untuk berhati-hati karena menurut penduduk setempat ombak di pantai ini bertipe menyeret bukan mendorong. Ombaknya memang tidak terlalu besar tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu berhati-hati terutama anak-anak dan pengunjung yang tidak mahir berenang.
Ketiadaan rumah makan bisa jadi salah satu kekurangan lain pantai ini. Setelah lelah bermain dengan air dan ombak di atas pasir tentu saja pengunjung ingin mengisi perut yang kelaparan. Sayang sekali tidak banyak pilihan di Pantai Siring Kemuning, hanya ada dua warung penjaja rujak lontong khas Bangkalan. Jadi ada baiknya juga menyiapkan bekal jika hendak menghabiskan waktu hingga makan siang di pantai ini. Apalagi jarak yang harus ditempuh untuk sampai di Kota Bangkalan lumayan jauh.
Di balik kelebihan dan kekurangannya, Pantai Siring Kemuning adalah obyek wisata di Kota Bangkalan yang patut dikunjungi. Semoga saja pemerintah setempat dapat memberikan sedikit perhatian untuk aset-aset wisata seperti ini supaya pesona-pesona tersembunyi keindahan negeri ini dapat dinikmati khalayak ramai.
Kuburan Aermata (Air Mata)
Wisata
bersejarah Kuburan Aermata (Air Mata) ini terletak di Desa Buduran,
Arosbaya, 11 km utara Kota Bangkalan, yang merupakan makam Raja-Raja
Madura. Makam ini bertingkat-tingkat seperti kebanyakan kompleks makam
raja-raja.
Makam
Aer Mata merupakan komplek makam raja yang berada di utara kabupaten Bangkalan.
Makam ini merupakan makam raja-raja yang memerintah jauh sebelum Indonesia
membentuk negara kesatuan.
Komplek
situs sejarah tersebut menyimpan banyak fakta dan cerita sejarah,
termasuk peninggalan berupa makam Islam kuno, yang disertai dengan arsitektur
budaya Hindu-Budha yang telah ada dan berkembang sebelumnya. Mata air ini, tidak pemah kekeringan meski di musim kemarau panjang.
Sampai sekarang, masyarakat Madura mempercayai sumber air sendang ini
keramat, terlepas dari masalah percaya atau tidak, air sumur ini
diyakini sejurnlah orang membawa khasiat, jika diminum bisa menyembuhkan
penyakit, dan buat para pedagang, memerciki barang dagangannya dianggap
bisa memperlancar rejeki, karena diyakini bisa mendatangkan berkah,
pengurus Makam Aer Mata mengemasnya dalam botol plastik kemasan
1,51iter, untuk dijadikan oleh-oleh.
Museum Cakraningrat
Pada tahun 1974 Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bangkalan
mendirikan sebuah Gedung Museum untuk penyimpanan benda-benda koleksi
keluarga Kraton yang sudah diserahkan perawatannya kepada Pemerintah
dengan ciri khas gerbang pintu adalah miniatur Bentar Makam Agung
Arosbaya.
Kemudian pada tanggal 24 Juli 1975 dibuka untuk umum setiap hari pada pukul 08.00 sId 14.00 WIB. Dengan bentuk dan kondisi yang hanya satu ruangan tersebut, maka telah dapat ditampung beberapa macam benda koleksi Peninggalan milik perorangan maupun milik Keluarga Bangsawan Bangkalan.
Semua ini berkat upaya dan kerja keras serta kerjasama antara masyarakat, Pemerintah Daerah dan Kantor Departemen Dikbud Kabupaten Bangkalan. Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan berikutnya, tugas dan fungsi Museum secara umum digambarkan:
- Mengumpulkan, mencatat
- Meneliti dan merawat
- Serta memamerkan benda-benda bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.
Museum tidak hanya bersifat memperkenalkan benda-benda bernilai sejarah saja, akan tetapi juga merupakan “HUMAN RELATIONSHIP” sebagai sarana komunikasi dari generasi ke generasi, demikian ada keberadaan “MUSEUM DAERAH KABUPATEN BANGKALAN.”
Wisata sejarah Museum Cakraningrat ini lokasinya berada di Jl. Soekarno Hatta, sekitar 1.5 km dari pusat Kota Bangkalan, yang menyimpan benda-benda pusaka dan budaya peninggalan Kerajaan Madura Barat.
Kemudian pada tanggal 24 Juli 1975 dibuka untuk umum setiap hari pada pukul 08.00 sId 14.00 WIB. Dengan bentuk dan kondisi yang hanya satu ruangan tersebut, maka telah dapat ditampung beberapa macam benda koleksi Peninggalan milik perorangan maupun milik Keluarga Bangsawan Bangkalan.
Semua ini berkat upaya dan kerja keras serta kerjasama antara masyarakat, Pemerintah Daerah dan Kantor Departemen Dikbud Kabupaten Bangkalan. Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan berikutnya, tugas dan fungsi Museum secara umum digambarkan:
- Mengumpulkan, mencatat
- Meneliti dan merawat
- Serta memamerkan benda-benda bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.
Museum tidak hanya bersifat memperkenalkan benda-benda bernilai sejarah saja, akan tetapi juga merupakan “HUMAN RELATIONSHIP” sebagai sarana komunikasi dari generasi ke generasi, demikian ada keberadaan “MUSEUM DAERAH KABUPATEN BANGKALAN.”
Wisata sejarah Museum Cakraningrat ini lokasinya berada di Jl. Soekarno Hatta, sekitar 1.5 km dari pusat Kota Bangkalan, yang menyimpan benda-benda pusaka dan budaya peninggalan Kerajaan Madura Barat.
Batik Tanjung Bumi Bangkalan
Ya, Pulau Madura memang identik dengan pantai dan tambang garam. Tetapi
cobalah kita menengok lebih jauh. Di beberapa daerah di pulau ini
termasuk diantaranya Kota Bangkalan, ternyata sebagian warganya
berprofesi sebagai perajin batik.
Beberapa desa di Bangkalan Madura seperti Burneh, Ketengan dan Tanjung Bumi menjadi sentra kerajinan batik. Ketiga desa itu sangat terkenal dengan keindahan batik tulisnya.
Batik tulis ini memiliki nilai seni yang sangat tinggi ketimbang batik cap yang memakai mesin cap atau cetak. Karena mengerjakannya dengan tangan, biasanya pengerjaan batik ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Apalagi bila motif dan detil batik yang dikerjakan tersebut cukup rumit.
Objek wisata Batik Tanjung Bumi Bangkalan ini terletak di Tanjung Bumi yang merupakan sentra batik, letaknya 50 km sebelah utara Bangkalan, dengan motif batik tulis pesisir yang menggunakan warna-warna tajam berani.
Beberapa desa di Bangkalan Madura seperti Burneh, Ketengan dan Tanjung Bumi menjadi sentra kerajinan batik. Ketiga desa itu sangat terkenal dengan keindahan batik tulisnya.
Batik tulis ini memiliki nilai seni yang sangat tinggi ketimbang batik cap yang memakai mesin cap atau cetak. Karena mengerjakannya dengan tangan, biasanya pengerjaan batik ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Apalagi bila motif dan detil batik yang dikerjakan tersebut cukup rumit.
Objek wisata Batik Tanjung Bumi Bangkalan ini terletak di Tanjung Bumi yang merupakan sentra batik, letaknya 50 km sebelah utara Bangkalan, dengan motif batik tulis pesisir yang menggunakan warna-warna tajam berani.
Makam Sultan Abdul Kadirun
Wisata
sejarah Makam Sultan Abdul Kadirun ini letaknya berada di Jl. Sultan
Abdul Kadirun, di belakang Masjid Agung Kota Bangkalan. Raden Abdul
Kadirun adalah Sultan Bangkalan II, menggantikan Panembahan Adipati
Tjakraningrat I.
Sultan Abdul Kadirun adalah Pangeran di Keraton Bangkalan. Pada suatu
hari Sultan berencana untuk membuat sebuah masjid di pusat Kraton
Bangkalan. Nama masjid itu adalah Masjid Agung Bangkalan. Masjid Agung
Bangkalan memiliki 16 menara berukuran 15 meter. Namun satu diantara
menara tersebut tingginya kurang 1 meter. Sultan bingung memikirkan
bagaimana cara agar menara tersebut tingginya sama dengan menara
lainnya, tanpa menambal atau membongkar menara tersebut.
Pada akhir hayatnya, Sayyid Abdullah berwasiat agar dirinya dimakamkan di pinggir pantai Bangkalan. Tepatnya di desa Martajasah. Dan makam itu diberi nama Bhuju Sara. Sampai saat ini Bhuju Sara menjadi salah satu wisata religius yang banyak dikunjungi di Kota Bangkalan
Pada akhir hayatnya, Sayyid Abdullah berwasiat agar dirinya dimakamkan di pinggir pantai Bangkalan. Tepatnya di desa Martajasah. Dan makam itu diberi nama Bhuju Sara. Sampai saat ini Bhuju Sara menjadi salah satu wisata religius yang banyak dikunjungi di Kota Bangkalan
Makam Muhammad Syaikhona Kholil
Wisata
sejarah Makam Muhammad Syaikhona Kholil adalah sebuah makam seorang
ulama besar Madura, salah satu guru dari KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU.
Ia juga mewariskan perahu yang kabarnya masih dirawat dengan baik.
Mercusuar
Menara setinggi 65 meter yang dibangun pada zaman kolonial berdiri gagah
di dekat Pantai Sembilangan, Bangkalan, Madura. Itulah Mecusuar ZM
Willem III yang bisa dikunjungi akhir pekan ini saat liburan di Pulau Garam.
Ada tempat wisata sejarah yang terletak di Pulau Madura tepatnya di Kota Bangkalan. Sebuah mercusuar buatan Belanda letaknya berdekatan dengan alam yang indah yakni Pantai Sembilangan.
Objek wisata Mercusuar ini terletak di Ujung Piring, Kecamatan Socah, sekitar 7 km dari Bangkalan, tinggi 78 m, diresmikan Z.W Williem II pada 1879, untuk memandu kapal yang masuk ke Tanjung Perak.
Ada tempat wisata sejarah yang terletak di Pulau Madura tepatnya di Kota Bangkalan. Sebuah mercusuar buatan Belanda letaknya berdekatan dengan alam yang indah yakni Pantai Sembilangan.
Objek wisata Mercusuar ini terletak di Ujung Piring, Kecamatan Socah, sekitar 7 km dari Bangkalan, tinggi 78 m, diresmikan Z.W Williem II pada 1879, untuk memandu kapal yang masuk ke Tanjung Perak.
Bukit Geger
Objek
wisata Bukit Geger ini terletak di Desa Geger, Geger, 30 Km dari
Bangkalan. Ada patung kuno, hutan Akasia, Mahogani, Jati, Lembah
Palenggiyan, Situs Pelanggiran, Goa Petapan, Goa Potre, dan lain lain.
Suasana berbeda akan dinikmati para pelancong jika kini berkunjung ke kawasan wana wisata (wisata hutan) Bukit Geger di Desa Geger, Kecamatan Geger. Pasalnya, kawasan bukit yang dipadati oleh hamparan hutan produktif seluas 48 hektare, itu kini nampak jauh lebih bersolek, sekaligus menawarkan keamanan yang lebih nyaman pagi para wisatawan pengunjungnya.
Diantaranya, bukit yang juga populer akan kandungan situs sejarahnya, itu kini sudah dilengkapi deretan tangga dan pagar beton lumayan kokoh. Para pelancong yang mendaki tidak lagi khawatir terjatuh, sehingga memberikan rasa aman dan kenyamanan tersendiri bagi para wisatawan, khususnya bagi para paziarah.
Deretan tangga dibangun dari dasar dan berakhir di puncak bukit. Selain itu, masih ada lagi deretan tangga menuju situs keramat berupa Goa Petapan dan Gua Potre, berikut situs Paleng-gian (tempat duduk dari batu alam- Red) dan makam Potre Koneng di sisi kiri pintu masuk puncak bukit. Panjangnya berkisar 50-60 meter, juga dilengkapi dengan pagar besi, lantaran bersisian dengan jurang yang cukup curam.
Suasana berbeda akan dinikmati para pelancong jika kini berkunjung ke kawasan wana wisata (wisata hutan) Bukit Geger di Desa Geger, Kecamatan Geger. Pasalnya, kawasan bukit yang dipadati oleh hamparan hutan produktif seluas 48 hektare, itu kini nampak jauh lebih bersolek, sekaligus menawarkan keamanan yang lebih nyaman pagi para wisatawan pengunjungnya.
Diantaranya, bukit yang juga populer akan kandungan situs sejarahnya, itu kini sudah dilengkapi deretan tangga dan pagar beton lumayan kokoh. Para pelancong yang mendaki tidak lagi khawatir terjatuh, sehingga memberikan rasa aman dan kenyamanan tersendiri bagi para wisatawan, khususnya bagi para paziarah.
Deretan tangga dibangun dari dasar dan berakhir di puncak bukit. Selain itu, masih ada lagi deretan tangga menuju situs keramat berupa Goa Petapan dan Gua Potre, berikut situs Paleng-gian (tempat duduk dari batu alam- Red) dan makam Potre Koneng di sisi kiri pintu masuk puncak bukit. Panjangnya berkisar 50-60 meter, juga dilengkapi dengan pagar besi, lantaran bersisian dengan jurang yang cukup curam.
Makasi udah bantu promosi Wisata Pulau Madura moga semakin banyak pengunjung lokal dan internasional yg datang.. ;)
ReplyDeletemudah2an manfaat...terimakasih....
ReplyDelete