WISATA ROHANI DAN ALAM
- Pondok Pesantren Termas
Pondok
pesantren ini menurut sejarah merupakan pondok pesantren tertua ke-2 di Pulau
Jawa. Terletak di desa Tremas kecamatan Arjosari (11 km menjelang Pacitan dari
arah Ponorogo). Mengunjugi ponpes ini apalagi kalau telah melakukan sholat di
dalam masjid di lingkungan ponpes, serasa kedekatan kita terhadap Sang Khaliq
semakin bertambah.
Dilihat dari segi jaraknya, yakni 135 Km dari kota Solo dan 70 Km dari
kota Ponorogo, maka wajarlah kalau santri-santri yang berdatangan dari daerah
lain.
Sedangkan desa Tremas terletak pada 11 kilometer dari kota Pacitan ke
utara dan1 kilometer dari kecamatan Arjosari. Desa Tremas dipagari oleh
bukit-bukit kecil yang melingkar dimana sebelah utara dan sebelah timur desa
Tremas mengalir sungai Grindulu yang selalu membawa lumpur banjir di waktu
musim penghujan. Oleh karenanya pondasi rumah penduduk desa tersebut
rata-rata sangat tinggi bila dibandingkan dengan pondasi rumah penduduk di
daerah yang bebas banjir.
Mata pencaharian penduduknya adalah bertani, yakni bercocok tanam
padi, kacang tanah, kelapa, pisang, sayur mayur dan sebagainya. Karena
Pacitan merupakan daerah yang minus dan tandus maka tidaklah aneh jika
masyarakatnya sedikit ketinggalan jika dibandingkan dengan masyarakat daerah
lain, khususnya dalam bidang ekonomi. Dengan uraian tersebut kita dapat
menggambarkan kehidupan rakyat di daerah itu, yang sedikit banyak dapat
mempengaruhi keadaan Pondok Tremas
Tremas berasal dari dua kata yaitu Trem berasal dari kata Patrem yang berarti senjata atau keris kecil dan mas berasal dari kata emas yang berarti logam mulia yang biasa dipakai untuk perhiasan kaum wanita. Kata ini berkaitan erat dengan cerita tentang dibukanya sebuah hutan yang akhirnya dinamakan Tremas, adapun yang pertama kali membuka hutan tersebut adalah seorang punggawa keraton Surakarta yang bernama Ketok Jenggot, atas perintah raja keraton Surakarta sebagai hadiah atas jasanya yang telah berhasil mengamankan keraton dari mara bahaya |
- Pemandian Air Hangat Tirta Husada
Pemandian Air Hangat Tirta Husada atau yang lebih terkenal dengan sebutan Banyu Anget ini, terletak di kecamatan Arjosari lokasinya sekitar 6 km dari ponpes Termas.
Sumber air hangat yang muncul dari pegunungan di sekitar pegunungan kapur
selatan yang nyaman untuk berendam dan menghangatkan tubuh dari kepenatan kerja
sehari-hari.
- Monumen Palagan Tumpak Rinjing
Terletak di Desa Dadapan Kec. Pringkuku berada tengah-tengah hutan jati di
tepi jalan raya Pacitan-Solo (5 km dari kota Pacitan). Merupakan monumen yang
dibangun untuk mengenang perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Dari lokasi monumen kita dapat menikmati indanya pemandangan pantai Teleng
Ria dan kota Pacitan dari atas bukit.
- Monumen Perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman
Terletak di desa Pakis Kecamatan Nawangan, sekitar 35 km dari Pacitan ke
arah Purwantoro Jawa Tengah melewati Kec.Arjosari ke arah utara. Gunung kapur
dan bebukitan menjadi pemandangan indah menuju kecamatan Nawangan yang
merupakan kecamatan tertinggi di Pacitan yang memiliki panorama alam yang
sangat indah. Di sini didirikan Monumen Perjuangan Panglima Sudirman untuk
mengenang perjuangan gerilya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI.
- Tradisi Eretan
Tepatnya Jum’at (3/1/2014) warga yang tergabung dalam serikat nelayan Kebonagung menyelenggarakan tradisi eret atau eretan. Eret adalah mencari ikan dengan metode jaring
panjang yang dipasang melingkari teluk. Kedua ujung jaring ada di
daratan dan kemudian ditarik bersama untuk menggiring ikan kearah
pesisir. Ikan yg berhasil digiring nantinya akan terperangkap ke dalam
jaring panjang tersebut, atau menangkap ikan jaring keruk.
Filosofi yang muncul dalam tradisi eret ini adalah Eretan Ngupaya Mina,
yang merupakan kalimat bahasa Jawa dengan makna saling bergandengan
mencari ikan. Nilai yang mungkin sulit didapat dalam zaman yang serba
pragmatis dan mementingkan kepentingan sendiri.
Penari Lokal turu memeriahkan eret
Selain
agenda inti eretan, budaya unik ini juga dimeriahkan dengan agenda
pendukung lainnya seperti tari – tarian yang dilaksanakan oleh sinden
atau penari setempat.
Pelaksanaan Tradisi Eretan
Tradisi ini dimulai ketika 10 pria berbaris di bibir pantai
membelakangi hamparan pasir Laut Pantai Dangkal. Salah satu sesespuh di
komunitas tersebut membacakan kata dan kalimat dengan intinya adalah
terkait sedekah bumi yang berwujud ayam dimasak bumbu lengkap dengan
nasi dan lauk. Sajian itu ditata sedemikian rupa dan ditata di atas
hamparan pasir.
Sajian
tersebut lantas dibacakan doa. Pembacaan dipimpin tokoh agama desa
setempat. Ratusan hadirin yang berdiri di segenap penjuru pantai pun
ikut berdoa. Lalu setelah doa selesai, 10 pria memulai tugas. Dengan
langkah serentak, mereka maju ke arah kepala desa. Lalu, satu per satu
tangannya bergantian menjabat kepala desa dan kyai.
Kemudian,
10 pria yang mengenakan pakaian ala kadarnya berbalik arah dan
beramai-ramai mendorong 2 perahu yang tertambat di tepi pantai. Setelah
perahu mengapung, 4 pria menaiki 2 perahu. Sedangkan 6 lainnya menunggu
di pesisir. Perlahan perahu tersebut bergerak menjauhi pantai.
Beberapa
waktu kemudian, kedua perahu bergerak kembali ke pinggir. Lajunya tak
terlalu kencang. Tujuannya untuk menjaga agar jaring yang ujungnya
tertambat di kedua ujungnya tidak putus. Dengan jarak kurang lebih lima
meter dari pantai, puluhan warga lain yang sejak tadi menunggu
berhamburan menuju kedua ujung tali jaring yang tertambat di dua perahu
untuk menarik jaring penuh aneka jenis ikan.
Pasa
sukses menarik ikan, dan ikan terkumpul, barulah nelayan pemilik perahu
dan jaring membaginya. Semua mendapat bagian sesuai perannya. Baik para
pria pendorong perahu maupun warga yang suka rela memantu menarik tali
jaring, semua membawa ikan. Dan sambil membawa ikan dengan berbagai
jenis, para warga tersebut kembali menuju tempat semula.
Agenda
akhir dari tradisi eretan adalah memakan dan menikmati nasi dan ayam
ingkung yang sudah disajikan sebelum acara dimulai. Dan ini merupakan
bagian paripurna dari tradisi eretan Pacitan, sebuah kekayaan budaya
daerah, selain Baritan, tetaken dan Ceprotan.
Wisata Pantai
- Pantai Teleng Ria
Tertarik untuk belajar surfing? Cobalah datang ke Teleng Ria. Pantai berjarak 3,5 km dari pusat kota ini memiliki dasar dari pasir dan ombak dengan tipe beach break.
Di sini terdapat sebuah life guard tower tempat penjaga pantai
mengawasi dan memastikan keselamatan para pengunjung. Selain tempat
persewaan papan selancar, Anda juga bisa menyewa papan boogie. Boogie boards, atau yang biasa disebut Paipo di Hawaii dan juga dikenal dengan nama bodyboards, adalah papan surfing
dengan panjang maksimal 4 kaki. Papan ini dulu biasa digunakan oleh
anak-anak sebelum akhirnya mereka mahir berselancar, namun kemudian
berkembang menjadi salah satu bentuk selancar profesional. Stand up
surfing atau selancar sambil berdiri hanya bisa dilakukan dengan papan
berukuran lebih dari 6 kaki (sekitar 1,8 meter).
Ombak di pantai ini tidak terlalu deras, sehingga aman bagi Anda yang hobi berenang. Menuju ke arah barat, Anda akan menemui sebuah pelabuhan kecil tempat para nelayan merapat. Berjalan-jalan di antara perahu-perahu nelayan sambil melihat hasil tangkapan mereka atau mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan akan menjadi pengalaman tersendiri.
Resort ini juga dilengkapi dengan hotel yang terletak hanya sekitar 100 meter dari pinggir pantai. Bagi yang hobi camping, sebuah lapangan terbuka bisa Anda manfaatkan untuk mendirikan tenda. Jajaran warung-warung makan bertebaran, menawarkan aneka makanan tradisional dan es kelapa muda. Menginginkan bersantap dengan suasana romantis? Tepat di sebelah hotel, terdapat restoran sea food dengan pemandangan menghadap ke laut dan pertunjukan live music. Teleng Ria juga menawarkan fasilitas tempat bermain anak dan arena outbond.
Ombak di pantai ini tidak terlalu deras, sehingga aman bagi Anda yang hobi berenang. Menuju ke arah barat, Anda akan menemui sebuah pelabuhan kecil tempat para nelayan merapat. Berjalan-jalan di antara perahu-perahu nelayan sambil melihat hasil tangkapan mereka atau mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan akan menjadi pengalaman tersendiri.
Resort ini juga dilengkapi dengan hotel yang terletak hanya sekitar 100 meter dari pinggir pantai. Bagi yang hobi camping, sebuah lapangan terbuka bisa Anda manfaatkan untuk mendirikan tenda. Jajaran warung-warung makan bertebaran, menawarkan aneka makanan tradisional dan es kelapa muda. Menginginkan bersantap dengan suasana romantis? Tepat di sebelah hotel, terdapat restoran sea food dengan pemandangan menghadap ke laut dan pertunjukan live music. Teleng Ria juga menawarkan fasilitas tempat bermain anak dan arena outbond.
- Pantai Pancer
Ketika senja mulai turun, Anda bisa menyaksikan pemandangan sunset yang spektakuler. Duduk santai di atas pasir yang hangat sambil menikmati kilauan semburat jingga dari ufuk barat dan suara deburan ombak adalah cara yang sempurna untuk mengakhiri hari Anda.
Bagi Anda yang hobi berselancar, Pancer juga siap memanjakan Anda dengan ombak-ombaknya. Ada dua jenis ombak di sini, yaitu ombak bertipe beach break dan river mouth break. Dengan dasar laut berpasir, pantai ini cocok untuk semua surfer, termasuk peselancar pemula maupun yang sedang belajar. Saat sedang surut, peselancar sering mendapatkan barrel. Sementara saat pasang adalah saat yang tepat bagi para pemula untuk bersenang-senang. Bulan Mei sampai Oktober adalah waktu terbaik untuk berselancar di Pancer.
Pancer terletak tidak terlalu jauh dari pusat kota dan bisa dicapai dalam waktu 10 menit dengan sepeda motor. Beberapa homestay dan penginapan bisa ditemukan tidak jauh dari pantai ini. Beberapa dari homestay ini juga menyewakan surfing board, sepeda motor, dan jasa pelatihan bagi yang tertarik untuk belajar surfing.
- Pantai Srau
Pantai ini memiliki 3 surf spots dengan ombak yang cukup menantang bagi peselancar yang sudah cukup handal. Spot pertama terletak di belakang portal tiket sehingga sering disebut sebagai The Portal. Spot kedua adalah Pancingan, berada di bawah bukit karang sebelah barat pantai yang sering dipakai mangkal oleh para nelayan pemancing ikan. Sementara spot ketiga adalah Pandan, berada di balik bukit karang ini.
Pantai Srau memiliki memiliki tipe ombak reef break, artinya ombak tercipta karena gelombang air laut membentur karang. Dasar pantainya pun didominasi oleh batu karang, sehingga peselancar harus lebih berhati-hati. Bulan November hingga Februari adalah waktu yang terbaik untuk surfing dan mengejar barrel di Pantai Srau.
Selain memanjakan surfer dengan barrel-nya, Srau juga menawarkan pesona keindahan pantai dengan hamparan pasir putih yang dihempas ombak yang jernih. Kejernihan airnya inilah yang juga menjadikan tempat ini cocok untuk snorkeling dan menikmati keindahan serta keragaman biota laut. Bosan berjalan-jalan di bibir pantai? Cobalah naik ke bukit kecil di sebelah kanannya. Hiking di bukit karang ini sambil memandang bentang pantai dan laut yang luar biasa indahnya akan segera menghilangkan rasa bosan Anda. Bukit ini juga adalah surga bagi para pemancing ikan. Selain para nelayan, tidak sedikit orang-orang yang hobi memancing sengaja datang dari luar kota dan menghabiskan harinya di sini.
- Pantai Watu Karung
Pantai
ini berjarak sekitar 15 km dari Pantai Srahu, dimana kita dapat menikmati
pemandangan pantai ala Parang Tritis di Jogya sambil menikmati ikan
bakar/goreng yang dipetik langsung dari laut. Di antara jalan menuju ke Pantai
Watukarung, ada goa Jaran yang panjangnya mencapai 48 km, yang merupakan salah
satu goa terpanjang di dunia.
Perjalanan menuju
Pantai Watu Karung (WK) tidaklah mudah. Tersembunyi di salah satu titik
sepanjang garis pantai selatan Pacitan (Jawa Timur, Indonesia), Pantai Watu Karung
bisa dicapai dengan sepeda motor ataupun mobil sewaan melalui jalan berkelok
naik turun perbukitan. Tempat ini juga menjadi tempat pelelangan ikan para
nelayan sekitar. Namun perjalanan belum berakhir karena surf spots berada
di tempat yang berbeda.
Di balik
keindahannya, Pantai Watu Karung ternyata memiliki ombak yang luar biasa.
Dengan tipe reef
break dan dasar laut berupa batu karang, pada saat-saat
tertentu Pantai Watu Karung bisa menghasilkan barrel yang akan membuat surfer serasa
berada di surga. Baik surfer dengan goofy style maupun natural bisa berselancar
di sini karena Pantai Watu Karung memiliki ombak kanan dan kiri. Tempat ini
juga belum terlalu ramai, sehingga surfer bisa
mengejar ombak dengan leluasa. Angin offshore biasanya
datang pada bulan April – Oktober, menjadikan bulan-bulan ini adalah saat-saat
terbaik untuk bercengkerama dengan barrel Watu
Karung. Tahun 2009 lalu, peselancar top Indonesia Rizal Tanjung mengajak Bruce
Irons, juara Rip Curl Pro Search 2008 untuk menjajal dan membuktikan betapa
ombak Pantai Watu Karung adalah ombak kelas dunia.
- Pantai Klayar
Terletak sekitar 30
km dari kota Pacitan termasuk wilayah desa Widoro kecamatan Donorojo. Di pantai
ini kita bisa menikmati deburan ombak pantai selatan yang disambut oleh pasir
putih yang terbentang luas. Kita juga bisa menikmati muara sungai yang berwarna
kehijauan bertemu dengan laut yang berwarna kebiruan yang menyegarkan mata.
Klayar adalah pantai eksotik dengan hamparan pasir putih, batu karang mirip
Sphinx, karang bolong, seruling laut dan air mancur alami hingga setinggi 10
meter yang menjadikannya pantai dengan pesona alam yang tiada duanya.
Klayar terletak
kurang lebih 45 km sebelah barat Pacitan dan dapat dicapai dengan sepeda motor
ataupun mobil. Perjalanan menuju ke sana adalah sebuah tantangan tersendiri
yang akan memacu adrenalin karena jalan yang sempit dan rusak di beberapa
bagian, kelokan tajam serta rute naik turun perbukitan. Ada beberapa ruas
dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim. Namun demikian, keindahan
pemandangan bukit dan lembah hijau akan menemani sepanjang perjalanan.
Hamparan pasir
putih membentang dengan ombak sejernih kristal memecah di bibir pantai, diapit
bukit karang di kanan dan kirinya. Anda bisa naik ke bukit karang di sebelah
kanan dan menikmati pemandangan landscape Klayar
yang indah dari sebuah gardu pandang.
Puas menikmati
Klayar dari atas, berjalan-jalan menyusuri pasirnya yang putih menjadi pilihan
yang paling pas. Berjalan ke arah timur, Anda akan bertemu dengan sebuah sungai
kecil yang mengalir membelah pantai untuk kemudian menyatu dengan air laut.
Menyeberangi sungai ini menjadi sensasi tersendiri yang mengasyikkan. Di
beberapa titik kedalamannya mencapai paha orang dewasa. Tidak jauh dari muara
ini, sungai lain yang lebih kecil namun tidak kalah cantik mengalir tenang
membentuk muara yang kedua. Dasarnya berpasir hitam dengan garis-garis pasir
putih yang terbawa dari pantai.
Pantai Klayar with Seruling
Laut, Batu Karang Sphinx, dan Karang Bolong
Di ujung timur Anda
akan disapa oleh sebuah laguna yang jelita. Diapit 2 gugusan batu karang,
laguna ini terlihat indah dengan gulungan ombak jernih yang menghantam dinding
karang dan kemudian memecah dan berputar di hamparan pasir putih. Laguna kecil
ini memang mempesona dan membuat betah berlama-lama duduk santai memandangnya.
Ombak berkali-kali menghempas batu karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek
air terjun di dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik.
Batu-batu karang
menjulang tinggi di sebelah timur laguna. Salah satunya kalau diperhatikan mirip
dengan bentuk Sphinx. Menjelajahi area karang di belakangnya, terlihat beberapa
lubang kecil berisi air yang nampaknya menjadi rumah bagi kepiting-kepiting
kecil. Nun jauh di sebelah kanan, nampak bukit karang dengan terowongan alami
di bawahnya.
Jangan kaget ketika
di belakang Anda tiba-tiba sebuah air mancur menyembur ke atas. Lagi-lagi
sebuah fenomena alam luar biasa. Ada sebuah celah di batu karang ini. Ketika
ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan
menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai
ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip
siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.
- Pantai Karang Bolong
Pantai
Karang Bolong masih berada di Kelurahan Sendang, Donorojo Pacitan, atau
jika menuju ke Pantai Klayar, letak pantai Karang Bolong yang ada di
sebelah barat. Jalan masuknya tepat di depan pos retribusi pantai
Klayar. Namun hingga saat ini, aksesnya masih alami dan cukup sulit
apalagi dalam kondisi jalan basah. Sepertinya jalan yang masih dari
tanah ini terbentuk karena kebiasaan kendaraan melewati jalur ini.
Panorama
khas Pantai Karang Bolong adalah kita bisa menikmati keindahan pantai
selatan dengan tebing-tebing hijau yang gagah dengan tebing yang
menjorok kelaut yang berada di tepi Barat pantai ini. Tak jauh beda
dengan pantai Uluwatu yang ada di Bali.
Dinamakan
Karang Bolong karena dari sebuah tebing terdapat ditengahnya berlubang.
Hamparan batu karang besar, desiran ombak dan gagahnya tebing di kanan
kiri pantai pastinya membuat kita betah untuk berlama-lama di pantai ini.
- Kali Maron dan Pantai Iroboyo
Kali Maron adalah ‘
Green Canyon’ Pacitan. Terletak di Desa Maron Kec.Pringkuku sekitar 15 km dari
Goa Gong arah Pantai Klayar. Untuk menuju pantai Iroboyo pengunjung disarankan
menyewa perahu penduduk yang menyusuri Kali Maron sepanjang 4,5 km dari desa
Maron. Pemandangan di sepanjang sungai berdiri pohon kelapa dan pohon jambu
yang hijau dan asri dengan air sungai berwarna kehijauan yang menyegarkan mata.
Di salah satu lokasi aliran Kali Maron terdapat ceruk sungai yang oleh warga
setempat dikeramatkan dengan nama Kali Sirah, namun di sinilah letak eksotiknya
Kali Maron dengan sungai yang airnya berwarna hijau didiami ratusan ikan air
tawar dan ketenangan suasananya, menjadikan tempat ini sebagai Green Canyon of
Pacitan. DI Pantai Iroboyo yang berpasir besi warna hitam kita dapat bermain
water tubing dan surfing.
- Pantai Krikilan
Pantai Krikilan
terletak di desa Widoro Kec. Donorojo merupakan pantai yang masih sangat alami
karena baru dibuka pada awal tahun 2012. Lokasinya di sebelah timur pantai
Nampu (wilayah Jawa Tengah) sekitar 6 km jalan darat dari Pantai Klayar.
- Pantai Buyutan
Sama seperti Pantai
Krikilan, Pantai Buyutan terletak di desa Widoro Kec. Donorojo merupakan pantai
yang masih sangat alami karena baru dibuka pada awal tahun 2012. Lokasinya di
sebelah timur pantai Krikilan sekitar 6 km jalan darat dari Pantai Klayar.
- Pantai Bawur
Pantai Bawur
terletak di Sidomulyo Kec. Ngadirojo sekitar 30 km sebelah timur Pacitan. Saat
ini di lokasi Pantai Bawur dijadikan tempat pembangkit tenaga listrik yang
dikelola oleh PT.PJB anak perusahaan PT.PLN.
- Pantai Bakung
Terletak di Desa
Karang Nongko Kec.Kebon Agung sekitar 10 km sebelah timur Pacitan.
- Pantai Ndangkal
Pantai yang terletak di Desa Worawari Kecamatan Kebonagung ini
memang benar-benar memanjakan mata pengunjung yang datang. Bayangkan,
mau masuk pantai saja sudah disambut hamparan luas menghijau menyejukkan
mata dari areal pesawahan petani yang dibatasi sungai di kanan kirinya
dengan pohon kelapa yang berjajar disepanjang sisinya. Kemudian
perjalanan dilanjutkan melewati jalan setapak yang bisa dilewati sepeda
motor, menyusuri sungai yang mengalir jernih dan bermuara di bibir
pantai. Begitu sampai di pantai langsung telihat hamparan pasir dan
debur ombak khas pantai selatan.
Pantai berpasir bersih sepanjang kurang lebih 500 meter ini berupa teluk yang dibatasi tebing yang menjulang tinggi di kedua sisinya. Sedangkan antara pantai dan kawasan persawahan di batasi oleh muara sungai yang lumayan lebar, sehingga jika mau menginjakkan kaki
di kawasan pasir pantai harus terlebih dahulu menyeberangi sungai
tersebut. Disinilah tantangan sekaligus keasyikannya, harus mau
berbasah-basah. Hanya saja perlu sedikit berhati-hati ketika
menyeberang, karena ketika air laut pasang ketinggian air bisa mencapai
leher orang dewasa.
Aktivitas apa yang memungkinkan dilakukan di Pantai Dangkal?
Harus diakui kalau kawasan Pantai Dangkal adalah pantai yang sangat komplit untuk kegiatan wisata alam. Mulai dari camping,
mancing, berenang, sampai kegiatan yang agak ekstrem seperti surfing
dan panjat tebing. Bahkan bagi yang bosan dengan suasana kota, aktifitas
petani setempat yang sedang mengolah areal persawahannya ataupun
nelayan yang sedang menjala ikan bisa menjadi daya pikat tersendiri.
- Pantai Sidomulyo/Puring
Pantai Sidomulyo
ini
terletak di desa Sidomulyo Kec. Ngadirojo kabupaten Pacitan, yang sekitar 50 km
arah timur dari Ibukota Kabupaten
Pacitan dan terjangkau dengan semua kendaraan . pantai pasir putih adalah wajah ke pantai selatan yang
panjangnya 2 Km.
Para pengunjung dapat membuat berbagai macam kegiatan di sini, seperti berenang, mandi matahari, ikan, dll dengan menikmati laut besar.
Para pengunjung dapat membuat berbagai macam kegiatan di sini, seperti berenang, mandi matahari, ikan, dll dengan menikmati laut besar.
- Pantai Pidakan
Pantai ini berada di wilayah Dusun Godek Kulon, Desa Jetak, Kecamatan Tulakan. Dari Kota Pacitan kurang lebih 50 KM menuju Desa Jetak. Untuk menjangkaunya, bisa melewati Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan yang baru diresmikan bulan Agustus lalu. Pantai ini berada dipinggir JLS, kurang lebih 2 kilometer dari JLS.
Hal yang sangat unik dan yang membedakan pantai ini dengan pantai-pantai lain yang berada di Pacitan adalah rincian dari material pantainya, yang 70 % pantainya berisi bebatuan alam dan sisanya merupakan pasir putih. Sehingga di sana terdapat banyak batuan -batuan alam yang kesemuanya dalam berbagai variasi bentuk maupun ukuran.
Dengan panorama kerikil, berpadu dengan ombak pantai selatan yang melambai – lambai, disertai banyaknya pohon kelapa yang bertebaran, menjadikan Pantai Pidakan yang masih sangat alami ini salah satu referensi favorit wisata keluarga anda. Untuk masuk ke dalam pantai, Anda cukup memberikan biaya tiket masuk seikhlasnya, karena pengelolaan pantai ini masih tradisional, artinya penduduk lokal saja yang mengelola pantai ini secara mandiri.
- Pantai Tawang
Terletak di
Kecamatan Lorok sebelah timur Pacitan berjarak sekitar 45 km arah Trenggalek.
- Pantai Kali Wuluh
Pantai ini terletak
di desa Klesem kecamatan Kebon Agung sekitar 15 km arah timur kota Pacitan.
- Pantai Wawaran
Kecamatan
Kebonagung adalah salah satu kecamatan di Pacitan diantara beberapa kecamatan
lainnya yang berada pada wilayah garis Pantai Selatan. Selain memiliki
pemandangan pegunungan yang indah, Kecamatan ini juga memiliki potensi besar di
bidang perikanannya. Pantai Wawaran, yang merupakan Pantai yang berada di
wilayah Kecamatan Kebonagung adalah Pantai yang produktif dan prestatif dalam
hal hasil ikannya. Pantai ini, selain memiliki panorama alam khas laut selatan
yang indah dengan ombaknya yang besar, juga memiliki prodktifitas tinggi
menghasilkan ikan – ikan yang berkualitas tinggi. Pantai Wawaran ini merupakan
sentra pengembangan penangkapan ikan laut yang telah mendapatkan penghargaan
Presiden RI. Di bawah Koperasi Mina Upadi, usaha perikanan laut berkembang pesat
dan mulai menerapkan modernisasi nelayan.
Lokasi Pantai ini
berada di dusun Wawaran yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia,
panorama alamnya sangat menawan. Pantai ini juga memiliki Pasir Putih dan
hamparan hutan bakau dan pohon nyiur di sepanjang pantainya, melengkapi
keindahan alam di Kecamatan Kebonagung. Gelombang yang menerjang karang setiap
saat di salah satu sisi tebing terjalnya, melengkapi keindahan pantai Wawaran.
Lautnya dalam danberwarna biru, tidak jauh dari pinggir pantai tampak di bawah
permukaan bongkahan batu karang yang timbul dan tenggelam dipermainkan oleh
ombak khas Pantai Selatan.
Selain keelokan
Pantainya, Pantai ini pernah juga mengharumkan nama Kabupaten Pacitan serta
Jawa Timur dengan prestasi yang ditorehkan Kelompok Nelayan Mina Upadi ketika
menjadi juara lomba Optikapi (optimalisasi penangkapan) tingkat nasional pada
tahun 2005 yang diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
Istana Negara. Atas prestasinya itu, kelompok nelayan yang berdiri tahun 1987
dan beranggotakan 65 nelayan tradisional tersebut mendapat hadiah perahu
berukuran 25 Gross Tons (GT).
Pantai Wawaran yang
masih alami menjadi pusat mata pencaharian bagi masyarakat sekitarnya telah
menjadi nafas kehidupan bagi mereka. Selain pesona alamnya yang indah, pantai
nan elok ini juga sangat produktif menghasilkan ikan – ikan yang berguna untuk
kehidupan masyarakat sekitar. Selamat datang di Pantai Wawaran Kebonagung, pantai
elok yang produktif.
- Pantai Banyu Tibo
Kawasan wisata baru ini Terletak di Desa Widoro Kecamatan Donorojo. Jika cuma air terjun biasa mungkin tidaklah sebegitu menarik, tetapi ada yang membuat Banyu Tibo menjadi sangat menarik, yaitu air terjun ini terletak tepat berada di tepi bibir pantai.
Air terjun ini berasal dari sebuah sungai
kecil yang jernih dan tidak pernah kering walaupun di musim kemarau.
Aliran air inilah yang berakhir dengan terjun dan menyatu dengan debur
ombak laut selatan disebuah teluk kecil yg dikelilingi batu karang.
Berbagai aktivitas bisa dilakukan pengunjung di pantai ini. Yang hobby mancing bisa mencoba spot mancing disekitar area pantai ini. Karena pinggir pantai didominasi tebing-tebing karang, teknik rock fishing yang banyak dipakai oleh mancing mania.
Pengunjung pun sebenarnya bisa turun ke area pasir dan mandi di air terjun, tetapi tentunya butuh keberanian dan harus menunggu waktu air laut sedang surut. Untuk turun ke lokasi pasir harus melalui tebing-tebing karang jadi dibutuhkan keahlian panjat tebing atau lebih aman lagi pakai alat semacam tangga ataupun tali.
Berbagai aktivitas bisa dilakukan pengunjung di pantai ini. Yang hobby mancing bisa mencoba spot mancing disekitar area pantai ini. Karena pinggir pantai didominasi tebing-tebing karang, teknik rock fishing yang banyak dipakai oleh mancing mania.
Pengunjung pun sebenarnya bisa turun ke area pasir dan mandi di air terjun, tetapi tentunya butuh keberanian dan harus menunggu waktu air laut sedang surut. Untuk turun ke lokasi pasir harus melalui tebing-tebing karang jadi dibutuhkan keahlian panjat tebing atau lebih aman lagi pakai alat semacam tangga ataupun tali.
- Pantai Tamperan
Di tempat ini terdapat Suar sebagai penanda dan petunjuk bagi kapal/ perahu yang keluar masuk Teluk Pacitan agar tidak “tersesat”.
Wisata Goa
- Goa Putri
Goa ini
terletak berdekatan dengan Goa Gong di kecamatan Punung (sekitar 15 km dari
Pacitan) Merupakan salah satu obyek wisata goa yang ada di Pacitan yang patut
untuk dikunjungi sebelum mengunjungi Goa Gong
- Goa Gong
Goa ini terletak di
desa Bomo Kecamatan Punung yang letaknya sekitar 4 km dari Goa Putri, diyakini
sebagai salah satu goa wisata tercantik di dunia dengan kedalaman 700-800 meter
yang terdiri dari 7 ruangan besar yang eksotik yang tidak terbayangkan
sebelumnya. Kita bisa menikmati stalagtit dan stalagnit dari tetes-tetes air
yang masih hidup di dalam goa ini. Menuju lokasi ini menempuh perbukitan namun
jalan relatif bagus.
Gua ini
merupakan gua yang indah dan cukup dalam diantara gugusan gua-gua yang terletak
di disekitarnya. Karena masih ada beberapa gua lain yang letaknya tidak
terlalu jauh dari Gua Gong, seperti Gua Tabuhan dan Gua Putri. Gua Gong
memiliki stalagtite dan stalagmit yang mengagumkan dan dikatakan menjadi indah
di Asia Tenggara. Memiliki kedalaman sekitar 256 m .
Penamaan gua Gong
sendiri bertalian erat dengan salah satu nama perangkat gamelan Jawa. itu
masyarakat sekitar menamakan gua tersebut menjadi Gua Gong. Pada
hari-hari tertentu setiap hari Jumat, ada suara musik tradisional yang disebut
“Jaranan” gong (gong tradisional) adalah instrumen yang paling keras
suara dari yang lain. Sampai sekarang, kadang-kadang suara masih dapat
didengar, itulah sebabnya gua ini sekitar 256 meter di bawah tanah,
memiliki 12 kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi alam.
Gua ini terletak
sekitar 30 km barat Pacitan,Jawa Timur. tepatnya di Desa Bomo, Punting
kabupaten dan mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan baik kendaraan roda
empat maupun kendaraan roda dua dengan memakan waktu sekitar 45
menit. Daerah ini juga tersedia beberapa fasilitas, seperti; toko suvenir,
restoran, tempat parkir, Masjid, dll.
Saat memasuki
gua, Anda akan melihat keeksotisan dengan dinding-dinding gua yang terlihat
kuning keemasan. Terdapat kipas angin besar di dalamnya yang sengaja diletakkan
di beberapa sisi gua untuk mengurangi rasa panas di dalam gua. Memasuki ruang
pertama, yaitu ruang Sendang Bidadari, di ruangan ini terdapat sendang
kecil dengan air yang dingin dan bersih. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari,
dimana menurut cerita diruangan kadang melintas bayangan seorang wanita yang
cantik.
Ruang tiga dan
empat adalah ruang kristal dan marmer, dalam ruangan tersebut tersimpan
batu kristal dan marmer di sisi-sisi atas dan samping gua dengan kualitas yang
hampir sempurna. Memasuki ruanglima, adalah ruangan yang sedikit lapang. Di
tempat ini pernah dijadikan konser musik empat negara, yaitu;Indonesia, Swiss,
Inggris dan Perancis dalam kerangka mempromosikan keberadaan Gua Gong ke
mancanegara.Ruang enam adalah ruang pertapaan dan terakhir ruang tujuh adalah
batu gong. Adalah batu-batu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan suara
seperti gong.
- Goa Tabuhan
Berjarak sekitar 10
km dari Goa Gong terletak di kecamatan Donorojo. Di dalam goa ini kita bisa
menikmati sajian musik gamelan Jawa yang instrumennya dari stalatit/stalagnit
yang ada di Goa Tabuhan. Anda pecinta musik tradisional, khususnya gamelan?
Well, berarti Gua Tabuhan harus masuk dalam daftar wajib kunjung Anda. Lho,
memang apa hubungannya gua dengan musik gamelan? Sesuai dengan namanya, Tabuhan
berasal dari kata “tabuh” atau membunyikan alat musik pukul. Namun simpan dulu
rasa penasaran Anda hingga selesai menyusuri gua ini.
Begitu tiba di area
gua yang berada kurang lebih 40 km dari Pacitan ini, mulut gua akan langsung
menarik perhatian Anda. Lubang selebar 16 m di lereng kawasan karst ini dihiasi
dengan puluhan stalaktit batu kapur berwarna putih. Stalaktit-stalaktit ini
begitu kokoh, mengingatkan YogYES pada gigi-gigi taring raksasa yang sedang
menguap.
Rongga gua luas dan lebar, dengan beberapa ceruk gelap di pojok-pojoknya. Meski sebuah jalur setapak bersemen sudah dibangun di dalam gua, namun Anda harus tetap berhati-hati dalam melangkah. Beberapa stalaktit masih meneteskan air dan membuat licin di beberapa bagian.
Rongga gua luas dan lebar, dengan beberapa ceruk gelap di pojok-pojoknya. Meski sebuah jalur setapak bersemen sudah dibangun di dalam gua, namun Anda harus tetap berhati-hati dalam melangkah. Beberapa stalaktit masih meneteskan air dan membuat licin di beberapa bagian.
Gua yang berada di
Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung ini termasuk salah satu situs
peninggalan sejarah penting dan disinyalir sebagai salah satu gua hunian kering
manusia purba. Hasil penelitian membuktikan bahwa gua ini telah dihuni manusia
purba sejak 50 ribu tahun yang lalu. Terdapat jejak bengkel alat batu dari masa
10 ribu tahun yang lalu, temuan moluska, dan bahkan fosil gigi manusia yang
masih menempel pada dinding gua. Di bagian kanan terdapat beberapa bekas
penggalian arkeologi yang dipagari. Sayangnya hasil-hasil penggalian tidak
dipamerkan di sini.
Berjalan ke ujung
belakang sebelah kanan gua, Anda akan menemukan jawaban atas hubungan antara
gua dengan musik gamelan. Beberapa stalaktit dan stalagmit dengan ajaib bisa
menghasilkan suara sesuai tangga nada apabila dipukul. Sekelompok seniman
setempat memanfaatkannya untuk menghibur para pengunjung. Bila ingin
membuktikannya, Anda cukup membayar Rp 70 ribu dan mereka akan memainkan 6 buah
lagu Jawa. Tertarik untuk mencoba?
Disekitar area Goa Tabuhan ini terdapat Sentra Batu Akik Lho...Ubibam (Unit Bina Usaha Batu Mulia) namanya. Merupakan lokasi sentra pengrajin batu akik yang terletak berdekatan dengan lokasi goa Tabuhan. Kita dapat memilih kerajinan akik bagi penghobi batu akik.
Disekitar area Goa Tabuhan ini terdapat Sentra Batu Akik Lho...Ubibam (Unit Bina Usaha Batu Mulia) namanya. Merupakan lokasi sentra pengrajin batu akik yang terletak berdekatan dengan lokasi goa Tabuhan. Kita dapat memilih kerajinan akik bagi penghobi batu akik.
- Goa Kalak
Letak
goa ini di antara jalan Pantai Klayar dan Goa Gong (sekitar 3 km dari Goa Gong)
Merupakan goa tua yang pernah ditemukan adanya fosil purba yang asyik untuk
dikunjungi. gua ini dulunya juga sebagai obyek wisata sebelum gua gong
diketemukan, dan menuruh cerita orang orang dulu juga gua ini sebagai tempat
pertapaan ataupun bersemedi untuk memohon sesuatu. konon mantan presiden RI ke
2 Bp Soeharto pun juga pernah tirakat di gua ini. gua yang berada di sisi
selatan gua gong berjarak kurang lebih 5 km. berada di tepi jalan goa gong
menuju kalak. pemandangan saat ini sungguh memprihatinkan karena dulu yang
dibanggakan namun sekarang kurang perawatan kelihatan dengan kondisi kebersihan
dan fasilitasnya. gua ini juga memiliki pemandangan stalagtit dan stalagmit
sangat indah. dengan berada di perut bukit dengan penunjuk nama guanya disisi
atasnya akan sangat terlihat apabila melewati jalan tersebut. kondisi jalan
bagus.
- Goa Luweng Jaran
Terletak di Desa Jlubang Kecamatan Pringkuku, kurang
lebih 15 Km dari kota Pacitan. Sangat cocok untuk wisatawan adventurir.
Diperlukan peralatan, keahlian dan stamina yang khusus untuk memasuki goa
ini. Mungkin
nama goa yang satu ini masih asing di telinga kebanyakan orang, tidak
sebagaimana tatkala mendengar nama Goa Gong atau Goa Tabuhan. Meski demikian
keindahan goa yang satu ini tidak kalah jauh dibanding dengan kedua goa
tersebut. Bahkan konon goa ini merupakan goa terpanjang di Indonesia.
Goa Luweng Jaran
terdaftar pada tahun 2002, ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat pada
tahun 1984. Sampai saat ini, goa Luweng Jaran belum terbuka untuk umum,
bahkan yang pertama kali memerawani goa ini justru para bule yang merupakan
tim ekspedisi gabungan Anglo-Australia pada tahun 1987. Pada tahun ini hasil
pemetaan goa tersebut mencapai panjang 11 km, kemudian ketika dilakukan
ekspedisi kembali pada tahun 1992, goa ini terhubung dengan luweng Punung
Plente (salah satu daerah di kota Pacitan), sehingga panjang goa mencapai 19
km. Data terakhir pada tahun 2002 panjang goa ini mencapai 25 km.
Berbeda dengan
Goa Gong maupun Goa Tabuhan yang strukturnya didominasi oleh bebatuan dengan
berbagai macam bentuk keindahannya, goa Luweng jaran merupakan goa aliran
sungai (sungai bawah tanah). Pintu masuk goa ini juga berupa sungai. Bahkan
goa ini merupakan Swallow Hole atau tempat menghilangnya sungai permukaan ke
dalam gua. Goa ini dikenal juga dengan nama goa Labirin karena lorongnya
bercabang-cabang dan bertingkat.Meski belum terbuka untuk umum sebagai tempat
wisata, namun goa ini merupakan “surga” petualangan bagi para aktifis pecinta
alam. Karena goa yang satu ini menyajikan beragam keindahan, tantangan
sekaligus keajaiban. Dinding goa merupakan ornamen hamparan batu selayaknya
relief ghaib istarat alam. Stalagtit dan stalagmit menjuntai dengan aneka
bentuk, ada yang mirip manusia, binatang, menara bahkan miniatur Grand Canyon
membentuk taman batu yang basah dan indah sekaligus mempesona.
Satu lagi
pesona keajaiban alam yang terdapat pada goa ini yaitu adanya tunas pohon
kelapa yang menyeruak diantara pekatnya dinding dan atap goa yang basah,
meski kekuningan namun pohon ini tetap hidup, ada juga yang menganggap ini
hanya ornamen menyerupai pohon. Selain itu dilantai goa terbentuk telaga
kecil yang berasal dari kumpulan tetesan air yang bening dan menampakkan
dasar goa. Suara tetesan air ini terdengar ritmis dan teratur bersaing
dengan suara angin khas daerah pegunungan selayaknya suara magis, indah yang
mengharukan. Pesona ini diperkuat dengan pemandangan di lantai dan
dinding goa, tebaran batuan mutiara yang menyinar tajam, memancarkan
kilauannya. Namun para pengunjung dilarang keras memungut batuan ini karena
salah bergerak sedikit saja, dinding kapur goa bisa retak dan runtuh.
Banyak hal unik
yang tidak ditemukan di goa lain terdapat di Luweng Jaran. Lorong goa penuh
lumpur dan juga terdapat static pool, selain itu material pasir besi dari
laut dalam sebuah cekungan di dasar goa juga menambah pesona goa ini.
Salah satu lorong
di sisi barat chamber tersusun dari runtuhan bongkahan batu ukuran raksasa.
Bagi pengunjung yang bermaksud menelusuri goa ini penelusuran dimulai dengan
berjalan merunduk di antara celah-celah kecil bongkah batu. Di antara celah
kecil itu, ada satu lorong kecil yang harus ditelusuri dengan cara merayap.
Lorong inilah yang menyimpan keindahan ornamen yang semuanya telah
mengkristal.
Kristal dari
ornamen yang menyerupai selimut salju ini menyimpan berbagai misteri alam
karena banyak bentukan-bentukan spesifik yang tak dapat dijumpai di goa lain.
Salah satu ornamen unik di lorong ini adalah cave pearl, ornamennya berbentuk
seperti kilauan mutiara dengan ukuran sebesar kelereng hingga kepalan tangan.
Ornamen ini sering menjadi impian setiap caver karena tidak selalu ditemukan
dalam penelusuran goa.
Panjang dan
luasnya lorong Luweng Jaran, ditambah banyaknya ornamen goa spesifik,
menjadikan goa ini sebagai dambaan kelompok penelusuran goa atau pencinta
alam. Pengaturan manajemen yang baik dalam kegiatan penelusuran, bukan tidak
mungkin akan memberi pengalaman berharga.
Sebagai contoh,
penempatan basecamp di dasar luweng memberi arti bagaimana kita dapat
menjalani metabolisme kehidupan dalam ruangan gelap gulita yang tidak
mengenal perbedaan siang dan malam, jauh dari keramaian dan kebisingan.
Hal-hal ini sudah merupakan kisah menarik dalam perjalanan hidup seorang
penelusur goa.
Goa ini terletak
di dusun Kasri, desa Jlubang, kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.
Lokasinya berada di perbukitan desa Jlubang, sekitar 20 km dari kota Pacitan
ke arah Barat. Sampai saat ini goa ini baru disambangi oleh para pecinta
petualang, belum dibuka untuk wisatawan. Diperlukan keberanian dan perasaan
tertantang untuk menyambangi dan menyusuri goa ini.
Goa Song Terus
terletak di area dekat Goa Tabuhan. Berbagai temuan arkeologi menunjukkan
bahwa ternyata Pacitan sudah dihuni pada masa-masa pra sejarah. Benda-benda
yang ditemukan tersebut diduga merupakan alat-alat kerja tingkat sederhana
jaman Prasejarah yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makan.
Dikenalnya Pacitan sebagai situs arkeologi dimulai sekitar tahun 1935 saat
Gustav Heinrich Ralph von Keningswald, seorang paleontology dan geology dari
jerman serta M.W.F. Tweedie menemukan situs Kali Bak Sooka di Kecamatan
Punung. Situs ini merupakan Bengkel
Manusia Purba Terbesar dari kebudayaan Paleolitik atau lebih dikenal
sebagai budaya Pacitanian. Selanjutnya ditemukan kurang lebih 261 lokasi
situs prasejarah dengan 3000 temuan artefak.
Temuan artefak di
Pacitan ada berbagai macam diantaranya Kapak Perimbas yang mempunyai multi
fungsi, selain alat untuk mencari ubi juga untuk berburu. Dalam kegiatan
berburu, terutama mulai pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut manusia juga menciptakan ujung anak panah dari batu. Temuan-temuan
lainnya diantaranya adalah Kapak Genggam, Kapak penetak, mata anak panah,
serut, alat-alat dari tulang, dsb. Pernah ditemukan juga manik-manik sebagai
sarana yang dipakai sebagai perhiasan dan juga biasanya dipakai sebagai bekal
kubur. Manik-manik semacam ini mulai ada sejak masa bercocok tanam yang pada
saat itu juga berkembang kebudayaan Megalithicum/batu-batu seperti dolmen,
kubur batu, dan sebagainya.
Tidak hanya
peralatan tetapi juga pernah ditemukan fosil manusia purba dari ras Austrialid
yang hidup sekitar 12.000 tahun sebelum masehi. Ketika ditemukan, kerangka
manusia purba berjenis kelamin perempuan itu dalam posisi terlipat menghadap
dinding goa dan disangga beberapa batu. Ditangannya memegang peralatan dari
batu. Satu lagi kerangka juga ditemukan tetapi rasnya berbeda, yaitu dari ras
Mongoloid.
Situs-situs
ditemukannya artefak-artefak tersebut diantaranya adalah situs Kali Bak
Sooka, Song Keplek, Song Terus, situs Sungai Banjar, Sungai Karasan, Sungai
Jatigunung (Tulakan), Kedung Gamping, Mantren, dsb.
Goa ini terletak di Desa Sawahan
Kalak, Kec. Donorojo Pacitan. Goa dengan tipikan vertical yang di dalamnya
terdapat aliran sungai bawah tanah dan air terjun setinggi 45 m. merupakan
alternative wisata petualangan yang memerlukan keahlian khusus. Air sungai
bawah tanah diangkat ke permukaan dan dimanfaatkan untuk 8 dusun yang ada
sekitar goa untuk konsumsi saat musim kemarau panjang.
Menelusuri Luweng Ombo, sebuah gua vertikal yang terdapat pada koordinat 110o 56’ 36,2” BT dan 08o 10’ 14“ LS. Secara geografis Luweng Ombo berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Luweng adalah sebutan untuk gua vertikal, Luweng Ombo sendiri merupakan gua single pitch yang berbentuk pothole dengan diameter ± 80 meter dan kedalaman vertikal ± 120 meter, di dalamnya terdapat lorong horizontal ± 800 meter. Mulut luweng ini terlihat dari jalan mobil dengan jarak sekitar 50 meter. Dasar gua ini tidak datar seperti yang terlihat dari mulut di atas, dan tanaman yang terlihat seperti rumput nyatanya adalah pohon – pohon setinggi kira-kira 1,5 meter. |
Selain,
Goa dan Luweng yang telah kita bahas bersama-sama tadi. Ternyata masih terdapat
banyak sekali Goa-Goa dan Luweng-Luweng yang tersebar di sekitar Gunung Limo
yang merupakan jajaran Gunung Kapur yang ada di Kota Pacitan. Adapun daftar Goa
dan Luweng lainnya, sebagaimana berikut:
Berikut
Daftar Goa dan Luweng di Pacitan
No.
|
Nama Goa dan Luweng
|
|
No.
|
Nama Goa dan Luweng
|
1
|
Goa
Sukamono
|
|
53
|
Goa Jebulan
Kalimati
|
2
|
Goa
Watusigar
|
|
54
|
Goa Jebulan
Dung
|
3
|
Goa Melikan
|
|
55
|
Goa Jurang
|
4
|
Goa Kendil
|
|
56
|
Goa Butun
|
5
|
Goa Semedi
(closed)
|
|
57
|
Goa Dampar
Wetan
|
6
|
Goa Dawung
|
|
58
|
Goa Grijing
Kulon
|
7
|
Goa Bluwe
|
|
59
|
Goa Seropan
Wetan
|
8
|
Goa Ngleto
|
|
60
|
Goa Pandan
Duwur
|
9
|
Goa
Ngarengareng Wetan
|
|
61
|
Goa Klamun
|
10
|
Goa
Klatakan
|
|
62
|
Goa Curi
|
11
|
Goa
Klakaran
|
|
63
|
Goa Sawo
|
12
|
Goa Mati
|
|
64
|
Goa Jebulan
Watulumbung
|
13
|
Goa
Lungursalam
|
|
65
|
Goa Sumur
|
14
|
Goa Kendil
Jatigunung
|
|
66
|
Goa Nglomo
|
15
|
Goa Banyu
|
|
67
|
Goa Tompe
|
16
|
Goa Jebolan
Kaligalang
|
|
68
|
Goa Tholan
|
17
|
Goa Surupan
|
|
69
|
Goa Dok
Jumbleng
|
18
|
Goa Dampar
Kulon
|
|
70
|
Goa Sinoman
|
19
|
Goa Banyu
Tarung
|
|
71
|
Goa Mulur
|
20
|
Goa Seropan
Kulon
|
|
72
|
Goa Srau
|
31
|
Goa Watu
Kurung
|
|
73
|
Goa Bongoa
|
32
|
Goa Watu
Lumbung
|
|
74
|
Luweng Ular
|
33
|
Goa Wedi
Putih
|
|
75
|
Luweng Kebo
|
34
|
Goa Platar
|
|
76
|
Luweng Suro
|
35
|
Goa Singkil
|
|
77
|
Luweng Watu
Tunggak
|
36
|
Goa Ngandan
|
|
78
|
Luweng Ombo
Kalak
|
37
|
Goa Clangap
Dlopo
|
|
79
|
Luweng
Munung Plente
|
38
|
Goa Gede
|
|
80
|
Luweng
Sriti
|
39
|
Goa Greges
|
|
81
|
Luweng
Ngaren-aren
|
40
|
Goa Song
Gupuh
|
|
82
|
Luweng
Mocing
|
41
|
Goa Ngasem
|
|
83
|
Luweng
Lungur Salam
|
42
|
Goa Sirondo
|
|
84
|
Luweng
Songgantol
|
43
|
Goa Petung
|
|
85
|
Luweng Dolesan
|
44
|
Goa
Jeblukan
|
|
86
|
Luweng
Jambubeleh
|
45
|
Goa
Grinjingan Wetan
|
|
87
|
Luweng
Jaran
|
46
|
Goa Guprak
|
|
88
|
Luweng Ombo
Sugih Waras
|
47
|
Goa
Ganjuran
|
|
89
|
Luweng Keto
|
48
|
Goa Watu
Gudang
|
|
90
|
Luweng
Songo
|
49
|
Goa Klopan
|
|
91
|
Luweng
Keprol
|
50
|
Gua Klopo
|
|
92
|
Luweng
Pucung
|
51
|
Goa Temon
|
|
93
|
Luweng
Seprei
|
52
|
Goa Dadak
|
|
94
|
Luweng Ombo
Sanggrahan
|
No comments:
Post a Comment