Dear my blogger friend
Beberapa waktu lalu kita udah membahas Objek Wisata yang ada di Kabupaten Bangkalan Madura nich...
Nah sekarang saatnya kita bergeser ke arah timur, kita maen ke Kabupaten Sampang namanya yang juga ada di Pulau Madura....
Jika rekan-rekan blogger lagi mencari lokasi seputar tempat wisata yang
ada di Sampang, langsung aja kita maen ke TKP objek wisata.
Hitung-hitung sebagai salah satu referensi untuk berlibur bersama
keluarga.
Check it Now:
Jelajah Alam merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menikmati panorama-panorama alam yang indah yang terdapat di tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Sampang. Dengan adanya jelajah alam ini anda akan dapat menikmati eksotika alam dari Kabupaten Sampang. Selain itu anda juga akan mendapatkan pengalaman baru dan tidak akan pernah terlupakan.
Masjid Agung Sampang
Merupakan masjid megah di Jl. Pahlawan dengan ornamen ukiran kayu pada bagian mihrab dan berdinding kaca hias.
Pemandian Sumber Oto'
Obyek wisata pemandian ini terletak di Desa Taddan, Kec. Camplong, ditempuh ± 4 km dari pusat kota melalui jalur arteri nasional yaitu Jalan Sampang - Pamekasan. Obyek wisata ini berupa pemandian / kolam renang dengan sumber mata air alami yang mengandung mineral alami. Fasilitas penunjang pemandian ini sudah memadai, antara lain : tempat parkir, MCK, jalan masuk menuju obyek wisata ini berupa aspal dengan kondisi sedang dengan lebar 2,5 m. Sumber mata air pemandian ini juga dimanfaatkan oleh sebagian penduduk untuk mandi.
Pada tahun 2008 - 2010 telah dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi
sarana penunjang pemandian Sumber Oto’ diantaranya adalah pembangunan
pintu gerbang, loket karcis masuk dan ruang aula serta rehabilitasi
pagar kolam, tempat berteduh dan permainan anak-anak. Dalam tahap
selanjutnya perlu adanya petugas pelayanan tiket masuk kolam renang dan
petugas kebersihan sehingga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui sektor pariwisata ini.
Pulau Mandangin
Pulau Mandangin adalah desa dan pulau yang berada di kecamatan Sampang,Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Indonesia. Pulau Mandangin adalah salah satu tempat wisata di Sampang, dan dapat dijangkau dengan perahu bermotor dariPelabuhan Tanglok. Pulau Mandangin dikenal akan keindahan pasir putih, terumbu karang, dan kehidupan masyarakatnya yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Dahulu seseorang yang bernama Bangsacara dibunuh di pulau ini oleh Bangsapati suruhan Raja Bidarba yang ingin merebut kembali Ragapatmi (mantan istrinya) yang sudah sembuh dari penyakit kulitnya yang mengerikan. Olahraga asli masyarakat Pulau Mandangin adalah Yoryor.
Pantai Camplong
Kawasan wisata alam ini terletak di Desa Dharma Camplong, Kec.
Camplong, dengan jarak ± 9 km dari pusat kota. Untuk mencapai kawasan
ini sangat mudah karena dilalui jalur arteri lintas kota pulau madura
Bangkalan - Sampang - Pamekasan – Sumenep dengan kondisi jalan sangat
baik.
Kondisi Wisata Pantai Camplong sudah
dikelola dengan baik, dimana sudah terdapat sarana penunjang pariwisata
berupa: tempat penginapan berupa hotel resort bintang satu, restoran/
cafe/ warung makanan, pasar wisata, tempat parkir yang memadai,
fasilitas tempat ibadah, taman bermain, MCK, gardu pandang, wisata
perahu layar serta sistem keamanan yang terjamin. Beberapa atraksi
wisata yang dapat dijumpai wisatawan di pantai camplong diantaranya
“Wisata Semalam di Pantai Camplong” berupa pertunjukan seni dan hiburan
rakyat, Kerapan Sapi Pantai, Wisata Budaya Rokat Tase (upacara petik
laut setiap satu tahun sekali pada bulan maulid), pertunjukan Sapi Sono,
pertunjukan hiburan rakyat pada hari hari tertentu dsb.
Waduk Klampis
Terletak di desa kramat, Kec Kedundung + 9 km
kearah utara kota Sampang menempuh jalur arah ke Ketapang dengan
kendaraan roda empat dengan kondisi jalan beraspal sedang. Obyek wisata
Waduk Klampis berfungsi untuk irigasi sawah di Kabupaten Sampang
terutama di Kecamatan Kedungdung, Torjun, Jrengik dan Sampang. Selain
berfungsi sebagai irigasi, waduk ini juga digunakan untuk budidaya ikan
air tawar diantaranya adalah ikan mujaer, gurami, udang dan jenis ikan
tawar lainnya.
Akses jalan menuju lokasi ini sudah memadai, jalan beraspal dengan
kondisi sedang. Fasilitas penunjang di Waduk Klampis adalah tersedia
perahu motor untuk berwisata air, tempat memancing ikan yang
menyenangkan, tempat parkir kendaraan, tempat penjualan makanan /
minuman, kamar mandi / WC. Banyak dikunjungi pada hari besar agama dan
liburan sekolah. Dengan kondisi alam yang masih alami selain fasilitas
diatas, wisatawan disarankan untuk mengunjungi objek ini pada khususnya
disaat musim penghujan dimana debit air waduk mencapai volume yang
maksimal sehingga terlihat keindahan aliran deras air waduk. Tidak cukup
itu, wisatawan akan disuguhi oleh pemandangan menarik area pematang
sawah dan aliran irigasi yang teratur serta petani setempat yang sedang
bercocok tanam padi.
Air Terjun Toroan
Air terjun Toroan terletak di desa Ketapang Timur, sekitar 4 Km arah timur kota Ketapang atau 88 Km dari Kamal. Air Terjun Toroan agak berbeda dengan air terjun yang banyak terdapat di pegunungan, karena tingginya yang hanya sekitar 200 meter, tidak sampai puluhan atau bahkan ratusan meter, dan keunikan yang lain adalah aliran airnya yang langsung menuju ke laut. Air terjun ini dikelilingi dengan banyaknya pepohonan rindang di sekitar air terjun. Sangat sejuk dan asri. Lelah selama menempuh perjalanan jauh akan terbayar jika Anda sudah sampai di lokasi. Anda bisa menikmati keindahan air terjun dari atas, maupun dari bawah, karena tingginya yang hanya 200 meter. Keadaan alam di sekitar Air Terjun Toroan masih sangat alami. Belum tersentuh oleh penambang pasir laut dan belum dikotori oleh coretan-coretan tangan yang membuat kotor objek wisata seperti di beberapa objek wisata lain. Batu-batu yang besar dan masih utuh, mampu menahan gelombang ombak dan pasirnya masih bersih di sepanjang bibir pantai. Anda bisa juga menyaksikan matahari terbenam di lokasi Air Terjun Toroan yang mempesona. Yang lebih menariknya, air yang jatuh dari tebing air terjun ini langsung mengalir ke laut lepas.
Hutan Kera Nepa
Obyek
wisata Hutan Kera Nepa terletak di desa Nepa, Kec. Banyuates dari pusat
kota ke arah utara jurusan Sampang- Ketapang-Banyuates dapat ditempuh
dengan kendaraan roda empat sejauh + 50 km dan dilanjutkan dengan kendaraan bermotor sejauh 1 km untuk masuk ke hutan karena kondisi jalan masuk yang masih sempit.
Merupakan suatu keindahan tersendiri yang ditawarkan kawasan objek
wisata Hutan Kera Nepa, wisatawan akan dituntun untuk melihat
pemandangan alam sekitar pantai dan lautan lepas, melihat matahari
terbit (sunrise), menyusuri sungai dan hutan cagar alam seluas 1
Ha dengan perahu nelayan untuk melihat pemandangan hutan mangroove dan
melihat satwa kera pada habitatnya. Keunikan lain yang bisa dilihat dan
dibuktikan para wisatawan adalah perilaku kera dikawasan hutan yang
jinak dan mereka merupakan kera pemakan jagung tua mentah, dihutan ini
terdapat dua kelompok kera yang menempati dua bagian dari kawasan hutan
yaitu sebelah utara dan selatan yang dibatasi dengan sebuah kayu yang
dianggap sebagai tugu perbatasan, masing masing kelompok kera tidak akan
mau menyebrangi/melewati daerah perbatasan tersebut kecuali ada kera
yang sakit atau membutuhkan pertolongan untuk melahirkan. Terkait dengan
mitos yang ada dari masyarakat sekitar, hutan ini merupakan tempat
berpijaknya manusia pertama kali yang babat alas pulau madura bernama
Bindoro Gong (pada abad XII-IX).
Bindoro Gong merupakan pendatang yang mendirikan kerajaan pertama kali
di madura dan mewariskan kerajaannya kepada putranya bernama Raden
Segoro (yang dimakamkan di tengah hutan dengan penanda/ nisan berupa
kayu pohon) karena Raden Segoro tidak mempunyai ahli waris maka sebelum
meninggal dia menunjuk seorang pemimpin untuk menggantikannya. Karena
merasa tidak puas dengan pemimpin yang baru maka kedua kelompok rakyat
pun sering bertikai, Raden Praseno bersedih melihat hal ini dan akhirnya
beliau membagi wilayah tersebut menjadi dua bagian,
tapi dasar sifat manuasia yang selalu kurang puas dengan apa yang
didapatkannya mereka masih sering bertikai antara kelompok satu dengan
yang lainya dan pada akhirnya membuat dewata marah dan mengutuk mereka
menjadi monyet dan memberi penanda diantara batas wilayah tersebut
dengan patok kayu (pohon) dan barang siapa melanggar batas kayu tersebut
akan mendapat kutukan bertubi tubi kecuali yang melanggar untuk saling
memberi pertolongan dan pengobatan (kera yang sakit dan akan
melahirkan).
Gua Lebar
Objek wisata ini terletak di kelurahan Dalpenang. Kec. Sampang
Kabupaten Sampang. Berjarak kurang lebih 800 m dari pusat kota ( waktu
tempuh 5 menit ). Objek utama dari kawasan wisata gua lebar adalah gua
yang menjorok kedalam tanah dengan kedalaman + 100 m dari
permukaan tanah dan panjang kedalaman gua 100 dengan karakteristik gua
yaitu berdinding tebing jenis batu kapur yang merupakan bekas
penambangan bahan galian C berupa kapur putih.
Objek utama lainnya dari kawasan wisata gua lebar ini adalah karena posisi lokasi gua yang berada pada ketinggian +
500m diatas permukaan laut, secara geografis kondisi ini memungkinkan
para wisatawan untuk melihat view Kota Sampang dari posisi pandang
sebelah barat, timur dan utara, kemudian sebelah selatan akan
memungkinkan melihat pemandangan laut selat madura (dengan dukungan
menara pantau) dari atas kawasan gua ini. Objek view kota
Sampang akan tampak semakin hidup dan semakin bagus pada malam hari.
Selain itu para wisatawan dapat diajak untuk menikmati keindahan sunrise
pada pagi hari dan sunset pada sore hari. Dari data dan keunikan
profile yang dimiliki gua lebar tersebut memungkinkan untuk
dikembangkannya wisata outbond diantaranya adalah camp area, rock climbing, flying fox, spider net, jogging treck, bycicle treck dll di daerah sekitar kawasan wisata gua lebar.
Waduk Nipah
Waduk Nipah terletak di desa Montor Kecamatn Banyuates merupakan pembangunan waduk baru dengan luas areal irigasi 1.150 Ha. Berjarak sekitar 55 Km dari pusat Kota Sampang, merupakan perpaduan yang sangat menarik antara waduk dan wisata alam dengan kondisi yang sangat alami. Tampak panorama lingkungan yang sangat mempesona dan layak menjadi wisata unggulan Kabupaten Sampang.
Gua Macan
Gua macan terletak di Desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang. Objek wisata ini merupakan objek wisata alam yang baru ditemukan atas dasar infromnasi dari penduduk Desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah. Letak Gua macan ± 5 km dari Kantor Kecamatan Sokobanah ke arah timur.
Gua yang dihiasi stalaktit dan stalakmit yang menyerupai mulut macan yang sedang menganga terdapat di bagian depan dan dalam gua, ketika semakin masuk kedalam lorong gua pengunjung akan dapat menikmati suara tetesan air yang menyerupai alunan music yang berasal dari tetesan air dari atap gua. Pada musim kemarau sumber air dari dalam gua ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk menyiram tanaman cabe jamu yang merupakan tanaman pertanian yang banyak ditanam oleh penduduk desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah, tempat gua ini berada.
Gua Kelelawar
Tidak jauh dari gua macan di bagian sebelah timur lokasi gua macan terdapat gua lain yang dihuni oleh ribuan kelelawar sehingga gua ini dinamai gua kelelawar. Pengunjung bisa melihat uniknya ribuan kelompok kelelawar yang keluar dari gua pada sore hari.
Goa Kelelawar terletak di Desa Bira Timur (sebelah timur Gua Macan) Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang. Objek wisata ini merupakan objek wisata alam yang baru ditemukan atas dasar informasi dari penduduk Desa Bira Timur Kecamatan Sokobanah.
Letak Gua macan ± 5,2 km dari Kantor Kecamatan Sokobanah ke arah timur.
Pada Gua Kelelawar di bagian dalam dihiasai stalakmit. Suhu di dalam
gua sangat sejuk, sehingga dihuni ribuan Kelelawar, sehingga oleh
penduduk sekitar dinamakan Gua Kelelawar.
Atraksi Kerapan Sapi dan Pantai Kerapan Priuk
Lapangan
Kerapan Sapi Pantai Priuk di Kecamatan Ketapang merupakan salah satu
obyek wisata yang digunakan untuk menyajikan atraksi wisata Kerapan Sapi
dengan melihat pemandangan pantai Priuk yang bertaburkan pasir putih
dan jejeran kapal nelayan di tepi pantai. Lokasi objek wisata ini
berjarak + 40 km dari pusat kota rute Sampang –Ketapang. Selain
atraksi utama berupa kerapan sapi, wisatawan yang berkunjung dapat
menikmati pula sajian wisata bahari berupa berperahu layar dan wisata
memancing bersama nelayan setempat. Objek wisata ini sudah dilengkapi
dengan fasilitas Tribun penonton untuk melihat kerapan, parkir yang
luas, rumah makan tradisional, MCK dsb.
Bagi orang Madura, pengertian kata “Karapan” atau “Kerapan” adalah adu
pacu sapi memakai kaleles. Dalam pengertian secara umum sekarang kerapan
sapi adalah suatu atraksi lomba kecepatan sapi yang dikendari oleh joki
dengan menggunakan kaleles. Lahirnya kerapan sapi di Madura nampaknya
sejalan dengan kondisi tanah pertanian yang luas di Madura. Tanah
pertanian itu dikerjakan dengan bantuan binatang peliharaan seperti sapi
atau kerbau. Karena banyaknya penduduk yang memelihara ternak sapi,
maka dalam menggarap lahan tersebut para petani seringkali
berlomba-lomba untuk menyelesaikan pekerjaannya, lama kelamaan muncullah
pertunjukan adu kerapan sapi.
Sebelum kerapan dimulai semua sapi kerap diarak memasuki lapangan,
berparade agar dikenal. Kesempatan ini selain digunakan untuk
melemaskan otot-otot sapi, juga merupakan arena pamer keindahan
pakaian/hiasan sapi-sapi yang akan berlomba diiringi musik saronen.
Atraksi kerapan sapi dimulai dari babak penyisihan, yaitu menentukan
klasemen peserta untuk menentukan apakah sapinya akan dimasukkan “papan
atas” atau “papan bawah”.
Selanjutnya dimulailah ronde penyisihan pertama, kedua, ketiga dan
keempat atau babak final. Dalam ronde-ronde ini pertandingan memakai
sistem gugur. Sapi-sapi kerap yang sudah dinyatakan kalah tidak berhak
ikut pertandingan babak selanjutnya.
Dalam mengatur taktik dan strategi bertanding ini,masing-masing tim
menggunakan tenaga terampil untuk mempersiapkan sapi mereka, antara lain
adalah :
a. Tukang tongkok, joki yang mengendalikan sapi pacuan.
b. Tukang tambeng, orang yang menahan kekang sapi sblm dilepas.
c. Tukang gettak, orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba sapi dapat melesat ke depan.
d. Tukang tonjak, orang yang bertugas menarik sapi agar patuh pada kemauan pelatihnya.
Tukang gubra, anggota rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapinya dari tepi lapangan.
Atraksi Sapi Sonok
Atraksi Sapi Sonok, erat kaitannya dengan atraksi Kerapan Sapi. Atraksi
ini biasanya dilaksanakan sebelum kerapan sapi dimulai, yaitu dengan
mengarak sapi kerap memasuki lapangan dengan mengenakan pakaian/hiasan
sapi-sapi yang akan berlomba.Sapi-sapi tersebut diberi pakaian
berwarna-warni dan gantungan genta di leher sapi berbunyi
berdencing-dencing dan diiringi musik Saronen, sedangkan sapi berjalan
berlenggak lenggok mengikuti suara alat musik khas Madura tersebut.
Situs Pababaran Trunojoyo
Obyek
wisata ini terletak di Kelurahan Rongtengah, Kec. Sampang, ditempuh ±
200 m dari pusat kota. Obyek wisata ini berupa petilasan tempat lahirnya
Pahlawan Trunojoyo yang didalamnya terdapat tempat untuk menanamkan
ari-ari Pahlawan Trunojoyo. Wisata ini terkenal dengan sebutan
“Pababaran Trunojoyo”.
Fasilitas obyek wisata Pababaran Trunojoyo ini belum memadai, tempat
parker yang belum tersedia, jalan masuk menuju situs ini hanya dapat
dilalui kendaraan roda 2. Terdapat papan informasi sebagai kawasan
lindung cagar budaya dari Pemerintah Provinsi jawa Timur.
Situs Ratu Ebu
Obyek wisata purbakala ini terletak di Kelurahan Polagan, Kec. Sampang
dan ditempuh ± 2 km dari pusat kota ke arah selatan. Merupakan obyek
wisata berupa makam para Priyayi Penguasa Kerajaan pada jaman dahulu
diantaranya adalah makam Ibu Raja Sampang “R. Praseno” yang mangkat pada
tahun 1624 M.
Hingga saat ini situs Ratu Ebu banyak dikunjungi oleh peziarah-peziarah
baik dari dalam maupun dari luar Madura. Di dalam situs ini terdapat
“Tanto” yaitu sebuah masjid yang belum diketahui asal usulnya, juga
sebagai tempat untuk melaksanakan “Sumpah Pocong”.
Sumur Daksan
Obyek wisata purbakala ini berlokasi di Kelurahan Dalpenang +
200 M dari pusat ibu kota Sampang merupakan situs yang bersejarah yaitu
tempat bersemedinya salah satu pembesar Kerajaan Majapahit yang saat itu
mengalami keruntuhan dan perpecahan, terbukti dengan ditemukannya
wisata purbakala Sumur Daksan.
Situs Makam Pangeran Santo Merto
Lokasi situs Pemakaman Pangeran Santo Merto berada di Kelurahan Karangdalam Kecamatan Sampang, beliau adalah Pemangku Pemerintahan di Pulau Madura yang berkedudukan di Sampang pada masa Pemerintahan Raja Cakraningrat I (Raden Praseno).Situs makam Bangsacara dan Ragapatmi
Obyek wisata ini berada di kepulauan tepatnya di Pulau Mandangin, untuk
sampai di tempat wisata tersebut harus melalui Pelabuhan Tanglok dengan
menggunakan perahu motor dan memerlukan waktu untuk perjalanan + 45 menit.
Dari cerita bahwa makam ini merupakan makam dari Bangsacara
(Hulubalang) kerajaan dari raja Bidarba yang dibunuh karena istrinya
(Ragapatmi) ingin diperistri, namun melihat kenyataan tersebut Ragapatmi
bunuh diri di tempat yang sama termasuk anjing peliharaannya.
Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin Abdillah Al-Habsyi
Obyek ini merupakan tempat pemakaman yang berada di Dusun Pajeggan Desa
Tamberru Barat Kecamatan Sokobanah, dari seorang mubaligh Islam yang
berasal dari Jazirah Arab - Siria (Al-Habsyi) yang wilayah dakwahnya di
pulau Madura khususnya pantai utara pulau Madura. Dalam komplek
pemakaman tersebut terdapat peningalan-peninggalan yang bernilai
sejarah.
Tujuh Sumur Bertuah Petilasan Pangeran Panji Laras
Tujuh Sumur Petilasan Pangeran Panji Laras terletak di desa Madegan Kelurahan
Polagen 2 km dari pusat kota. Sumur ini diketemukan oleh seorang penduduk setempat bernama H.ikhsan mawardi, diceritakan pada suatu malam tepatnya pada bulan November 2009 pada pk 02.00 dini hari dia bertawasul (nyepi/ semedi), dalam tawasul tersebut dia bertemu dengan sosok orang tua berjubah putih dan berjenggot putih, dalam pertemuannya tersebut dia diperintahkan oleh pria tua untuk segera menggali tujuh sumur yang dimaksud.
Pada bulan Desember 2009 tepatnya pada hari kamis malam jum’at kliwon,
dia melakukan tawassul lagi untuk berdoa dan mencari petunjuk lagi
tentang keberadaan sumur tersebut. Dengan petunjuk yang diperoleh, pada
bulan Januari 2010 dilakukan proses pencarian, diawali dengan acara
Rokatan (slametan/kenduri) kemudian dilakukan dengan ritual penancapan
lidi ditanah sedalam 35 cm, secara tidak masuk akal lidi yang
ditancapkan pada saat itu bergetar jika ditancapkan pada tanah yang
terdapat lokasi sumurnya, itual penancapan lidi ini dilakukan berulang
kali hingga diketemukan sampai tujuh lokasi sumur.Dari tujuh sumur
tersebut masing masing mempunyai tuah dan khasiat,
diantaranya:Sumur Suci merupakan bekas sumur tempat mengambil wudhu’ Panji Laras dan kerabatnyaSumur Pemandian Kuda merupakan sumur yang
mempunyai beberapa keistimewaan diantaranya:
Ø Pada malam rabu kliwon airnya berbau seperti kulit kuda
Ø Mencitrakan rasa yang berbeda pada setiap orang yang mencicipi airnya
Ø Pada malam jum’at kliwon airnya berwarna merah
Ø Mempunyai kasiat memperkuat janin jika diusapkan pada perut ibu hamil tua dan mempermudah proses kelahiran.
Sumur Asah Tajih keistimewaan sumur ini adalah :
Ø Tanahnya berbau harum
Ø Pada jaman dulu para penjudi sering menggunakan air sumur ini untuk
memandikan ayam sabungannya karena menurut mitos yang ada, jika ayam
sabungan dimandikan dengan air ini akan menjadi kuat.
Sumur Pemandian para kerabat panji mempunyai keistimewaan;
Ø mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal gatal dan linu
Sumur pertemuan tamu
Ø sumur ini mempunyai sejarah pada jaman kerajaan Madura, Sampang
merupakan tempat yang di khususkan untuk mandi para tamu kerajaan.
Ø air sumur ini mempunyai khasiat mengobati penyakit hernia, kurang gizi dan polio.
Sumur taman
Ø merupakan sumur bekas pemandian R.A Kumala Intan yang cantik
jelita dan Panji Laras beserta keluarganya, air sumur ini dipercaya oleh
masyarakat setempat biasa membuat awet muda, tubuh menjadi cantik,
sebagai penolak sangkal mencari jodoh dan lokasi sumur ini terletak di
dekat makam R.A Kumala Intan
itu masjid agung pamekasan, bukan masjid agung sampang..
ReplyDelete